Mikroorganisme
merupakan kelompok makhluk hidup yang berukuran mikroskopis sehingga tidak
dapat dilihat dengan mata telanjang. Pengamatan mikroorganisme dilakukan dengan
menggunakan alat bantu yaitu mikroskop. Pada tahun 1970 Carl Woose
mengelompokkan makhluk hidup yang ada di bumi kedalam 3 domain yaitu bacteria,
archae, dan eukarya (Madigan et al 2015). Bacteria dan archae merupakan
kelompok mikroorganisme prokariotik. Di dalam domain eukarya terdapat kingdom
fungi yang merupakan kelompok mikroorganisme eukariotik. Bumi sebagai habitat
makhluk hidup dikelompokkan dalam empat reservoar yaitu hidrosfer, litosfer,
atmosfer, dan biosfer. Keempat reservoar tersebut dapat menjadi habitat bagi
mikroorganisme.
Mikroorganisme di bumi memiliki
peranan yang sangat penting, yaitu dalam hal siklus biogeokimia dan bahkan
terdapat hipotesis yang menjelaskan bahwa organisme eukariotik berasal dari
organisme prokariotik melalui proses endosimbiosis. Selain itu, keberadaan
oksigen di bumi berasal dari hasil aktivitas mikroorganisme pada masa lalu.
Aktivitas manusia, hewan, dan tumbuhan bergantung pada aktivitas mikroorganisme
yaitu dalam hal daur ulang nutrisi dan
degradasi substansi organik (Madigan et al 2015). Meskipun mikrorganisme
berukuran mikroskopis namun keberadaannya di bumi sangat melimpah dan beranekaragam.
Salah satu reservoar bumi yang memiliki kelimpahan dan keanekaragaman spesies
organisme tertinggi adalah litosfer. Litosfer merupakan reservoar yang ada
didaratan atau permukaan bumi, salah satunya yaitu tanah.
Tanah merupakan lapisan
terluar bumi. Tanah mengandung empat komponen yaitu 40% materi anorganik, 5%
materi organik, 50% udara dan air, 5% mikroorganisme dan makroorganisme. Profil
tanah menunjukkan empat horizon, yaitu horizon O, horizon A, horizon B, dan
horizon C (lihat Gambar 1). Kondisi pada tiap horizon dapat dijelaskan sebagai
berikut.
1. Horizon
O, yaitu lapisan tanah paling atas. Terdiri dari material yang tidak
terdekomposisi.
2. Horizon
A, yaitu surface soil yang mengandung
komponen organik tinggi, berwarna gelap dan digunakan dalam bidang pertanian.
Pada lapisan tanah ini jumlah mikroorganisme dan aktivitasnya sangat tinggi.
3. Horizon
B, yaitu lapisan subsoil yang terdiri
dari mineral, humus, dan hasil aktivitas metabolisme pada surface soil juga dapat terakumulasi di lapisan ini. Kandungan
material organik rendah, jumlah dan aktivitas mikroorganisme pada lapisan ini
lebih rendah dibandingkan dengan surface
soil.
4. Horizon
C, yaitu lapisan soil base yang
banyak mengandung bebatuan dan aktivitas mikroorganisme pada lapisan ini sangat
rendah.
Gambar
1. Profil Tanah
Sumber
: Madigan et al 2015
Mikroorganisme terdapat
disetiap lapisan tanah dengan kelimpahan dan keanekaragaman yang berbeda-beda. Kelimpahan
dan keanekargaman mikroba pada lapisan tanah bergantung pada kondisi lingkungan
tanah atau bisa jadi sebaliknya yaitu kondisi lingkungan tanah yang
berbeda-beda adalah akibat dari aktivitas mikroba. Berdasarkan hal tersebut
dapat dikatakan bahwa lingkungan dan mikroorganisme berkaitan satu sama lain. Selain
itu, mikroorganisme dengan organisme tingkat tinggi lain misalnya tumbuhan juga
saling berkaitan. Mikrooganisme dapat menyebabkan penyakit bagi tanaman, namun
banyak juga mikroorganisme lain yang dilaporkan dari hasil berbagai penelitian
bersifat menguntungkan bagi tanaman. Aktivitas mikroba tertinggi adalah di
dalam lapisan tanah yang kaya nutrisi dan di rhizosfer (Madigan et al 2015). Pada
lapisan tanah di horizon A merupakan model yang baik untuk menjelaskan
keterkaitan mikroorganisme, tanaman, dan lingkungan.
Tanah horizon A
merupakan tempat tumbuh akar tanaman. Akar tanaman dapat menyerap nutrisi yang
terdapat pada tanah horizon A untuk tumbuh dan berkembang. Mikroorganisme
(bakteri dan fungi) yang ada dilapisan ini juga mampu berkolonisasi di
rhizosfer. Rhizosfer merupakan zona tanah disekitar sistem perakarana tanaman
(lihat Gambar 2). Rhizobakteria merupakan kelompok bakteri yang berkolonisasi
di rhizosfer. Komponen kimia yang disekresikan oleh akar tanaman bertindak
sebagai atraktan bagi mikroba tanah. Komponen kimia yang disekresikan oleh akar
kedalam tanah (rhizosfer) disebut eksudat akar. Komponen eksudat akar antara
lain asam amino, asam organik, gula, vitamin, nukleosida, enzim, dan ion
inorganik (Dakora & Phillips 2002). Bakteri yang mampu menstimulasi
pertumbuhan tanaman melalui interaksinya dengan akar tanaman dikelompokkan
dalam bakteri plant growth promoting
rhizobacteria (PGPR).
Gambar
2. Model Mikrobiom Akar
Sumber:
Gaiero et 2013
PGPR adalah
bakteri tanah yang terdapat baik di dalam maupun disekeliling permukaan akar
tanaman. PGPR terlibat dalam pertumbuhan dan pekembangan tanaman secara
langsung maupun tidak langsung. Interaksi PGPR secara langsung diantaranya
fiksasi nitrogen (dilakukan oleh PGPR simbion maupun nonsimbion), pelarutan
fosfat, dan produksi fitohormon. Interaksi PGPR secara tidak langsung
diantaranya agen biokontrol yaitu dengan memproduksi metabolit sekunder sebagai
antibakteri, antifungal, dan antivirus. Selain itu juga sebagai agen toleran
terhadap stres lingkungan yaitu dengan produksi enzim
1-aminocyclopropane-1-carboxylate (ACC) deaminase. Kondisi stres menyebabkan
jumlah etilen meningkat. Peningkatan etilen dapat menyebabkan efek negatif bagi
tanaman. Konsentrasi etilen yang tinggi dapat menyebabkan defoliasi dan
gangguan fungsi seluler. ACC deaminase dapat menurunkan produksi etilen dengan
mengkonversi etilen menjadi 2-oxobutanoate dan NH3 (Arshad 2007).
ACC deaminase dapat mengurangi stres lingkungan (diantaranya logam berat, kadar
garam tinggi, radiasi, suhu ekstrim, dan flooding)
(Glick 2012; lugtenberg dan kamilova 2009).
Peran PGPR
sangat penting di lingkungan sehingga berbagai penelitian telah dilakukan untuk
mengeksplorasi PGPR dan mengidentifikasi aktivitas PGPR di lingkungan. Hasil
penelitian Sgroy et al 2009 mengidentifikasi 7 isolat PGPR dari rhizosfer akar
tanaman Prosopis
strombulifera. Hasil identifikasi 7
isolat PGPR dan aktivitasnya dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel
1. Karakter Biokimia 7 spesies PGPR tanaman P.
strombulifera
Spesies
|
Gram
|
Produksi
siderophore
|
Pelrutan fosfat
|
Fiksasi
nitrogen
|
Aktivitas ACC
deaminase
|
Anti-fungi
|
Produksi
protease
|
Produksi
fitohormon (IAA, GA)
|
Lysinibacillus fusiformis
|
+
|
-
|
-
|
+
|
-
|
-
|
-
|
+
|
Bacillus subtilis
|
+
|
-
|
-
|
+
|
+
|
-
|
+
|
+
|
Brevibacterium halotolerans
|
+
|
-
|
-
|
+
|
+
|
+
|
+
|
+
|
Bacillus licheniformis
|
+
|
-
|
-
|
+
|
+
|
-
|
-
|
+
|
Bacillus pumilus
|
+
|
-
|
-
|
+
|
+
|
+
|
+
|
+
|
Achromobacter xylosoxidant
|
-
|
-
|
-
|
+
|
+
|
-
|
-
|
+
|
Pseudomonas putida
|
-
|
+
|
-
|
+
|
+
|
-
|
-
|
+
|
Hasil penelitian Nehra
et al (2016) mengemukakan bahwa Brevibacillus
brevis sebagai PGPR yang diisolasi dari rhizosfer akar tanaman Gossypium hirsutum mampu memproduksi
amonia, antifungal (terhadap macrophomina
phaseolina, F.oxysporum, Rhizoctonia solani, Sclerotium rolfsii), ARA, hormon
IAA dan giberelin. PGPR Brevibacillus
brevis mampu meningkatkan sintesis hormon giberelin yang berguna sebagai
sinyal hidrolis pati melalui induksi sintesis enzim α amilase. α -amilase
selanjutnya memecah pati menjadi glukosa sehingga dapat digunakan untuk
respirasi seluler dan menghasilkan energi untuk perkecambahan biji. PGPR
Brevibacillus brevis toleran terhadap suhu tinggi mencapai 52oC.
Selain rhizobacteria
sebagai PGPR, terdapat juga mycorrhizosfer yaitu kelompok fungi yang
berkolonisasi di rhizosfer (lihat Gambar 3). Fungi yang mampu menstimulasi
pertumbuhan tanaman melalui interaksinya dengan akar tanaman dikelompokkan
dalam plant growth promoting fungi
(PGPF). PGPF berkolonisasi di mycorrhizosfer. Penelitian mengenai PGPF juga
telah banyak dilakukan. Hasil penelitian Jogaiah et al (2013) mengemukakan
bahwa PGPF diantaranya Penicillium
chrysogenum, Phoma multirostrata, Trichoderma asperellum, Trichoderma atroviride,
dan Trichoderma harzianum mampu
melarutkan fosfat, memproduksi IAA, menghambat patogen Ralstonia solanacearum dan mampu berkolonisasi untuk memperluas
area penyerapan sistem perakaran tanaman.
Gambar
3. Sistem perakaran tanaman di horizon A
Sumber:
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus